Industri buku dunia mengalami transformasi besar dalam lima tahun terakhir. Dari digitalisasi masif hingga keterlibatan kecerdasan buatan (AI) sebagai penulis, lanskap penerbitan global kini memasuki era baru yang penuh tantangan sekaligus peluang.
🌐 Digitalisasi Mendominasi, Tapi Buku Cetak Tetap Bertahan
Meskipun e-book dan audiobook terus meningkat dalam penggunaan, terutama di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Timur, data terbaru menunjukkan bahwa penjualan buku cetak masih menyumbang lebih dari 60% dari total pendapatan industri buku global.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut laporan Global Book Market 2025 oleh IPA (International Publishers Association), pasar buku dunia bernilai lebih dari $130 miliar, dengan China, AS, dan Jerman menjadi tiga negara dengan industri penerbitan terbesar.
Di negara berkembang, buku cetak tetap menjadi pilihan utama karena keterbatasan akses teknologi dan biaya perangkat digital.
🤖 AI Mulai Terjun ke Dunia Penulisan
Tren mengejutkan tahun ini adalah meningkatnya jumlah buku yang ditulis sebagian atau seluruhnya oleh AI, seperti GPT dan model LLM lainnya. Platform seperti Amazon Kindle Direct Publishing kini dipenuhi oleh ribuan judul yang ditulis dengan bantuan AI. Beberapa penulis bahkan mencantumkan AI sebagai “co-author”.
Namun, fenomena ini memunculkan kontroversi. Beberapa penulis dan penerbit mengeluhkan kualitas dan etika penerbitan, sementara yang lain melihat AI sebagai alat bantu produktivitas dan kreativitas.
📚 Buku Nonfiksi & Self-Help Masih Mendominasi
Kategori paling populer secara global tetap pada genre:
-
Self-help & produktivitas
-
Bisnis & investasi
-
Kesehatan mental
-
Memoar tokoh publik
-
Fiksi distopia & fantasi remaja
Fenomena ini didorong oleh kebutuhan pembaca modern untuk menemukan solusi cepat terhadap masalah hidup dan pekerjaan, serta kebutuhan akan hiburan mendalam dalam fiksi.
📈 Meningkatnya Minat Baca Pasca Pandemi
Pandemi COVID-19 menciptakan efek jangka panjang terhadap kebiasaan membaca. Banyak negara melaporkan lonjakan minat baca, baik cetak maupun digital, sejak 2020 dan tren tersebut tetap stabil di 2025.
Beberapa negara seperti India, Nigeria, dan Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dalam komunitas literasi dan penerbitan independen.
🏆 Penulis dan Buku Terlaris Dunia 2025 (Sejauh Ini)
-
“The Prophet Rewritten” oleh Ayana Monroe – novel fiksi spiritual paling laris tahun ini
-
“MetaMind: How AI Thinks” oleh Dr. Leo Yang – buku nonfiksi AI yang menguasai tangga penjualan
-
“Atomic Habits” oleh James Clear – masih bertahan di daftar buku terlaris meski sudah 7 tahun dirilis
-
Penulis Baru Populer: Rania Hoshimoto (Jepang), Amir El-Salahi (Mesir), Olivia Hart (UK)
🌍 Masa Depan Literasi dan Tantangan Global
Walau industri terus berkembang, tantangan besar tetap ada:
-
Minimnya literasi di negara miskin
-
Lonjakan pembajakan digital
-
Kurangnya perlindungan hak cipta untuk karya AI
-
Kesenjangan akses digital untuk membaca e-book
Organisasi dunia seperti UNESCO dan World Literacy Foundation mendorong kolaborasi internasional untuk meningkatkan akses baca dan pendidikan literasi di seluruh dunia, terutama di wilayah Sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan.
📌 Kesimpulan
Dunia buku sedang berubah cepat—digital mendominasi tapi cetak belum tergeser. AI hadir sebagai penulis baru, dan pasar global semakin kompetitif. Di tengah transformasi teknologi dan tantangan etika, satu hal tetap jelas: kehausan manusia akan cerita dan pengetahuan tak pernah padam.