Jakarta, 20 Juli 2025 – Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan (BI 7-Day Reverse Repo Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Oktober 2023. Keputusan ini diambil untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.Bisnis.com+6MUC Consulting Group+6depositobpr.id+6
Alasan Kenaikan Suku Bunga Acuan
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa kenaikan suku bunga ini bertujuan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Perubahan arah kebijakan moneter Bank Sentral AS (The Fed) dan eskalasi ketegangan geopolitik, seperti konflik di Timur Tengah, telah meningkatkan risiko dan volatilitas pasar. Hal ini menyebabkan investor cenderung mengalihkan dananya ke aset yang lebih aman, seperti dolar AS dan emas, sehingga menekan nilai tukar mata uang negara berkembang, termasuk rupiah. CNBC Indonesia+7KOMPAS.com+7Bisnis.com+7
Selain itu, BI juga mempertimbangkan inflasi domestik. Meskipun inflasi inti berada dalam kisaran target, BI ingin memastikan bahwa ekspektasi inflasi tetap terkendali dan tidak melampaui sasaran yang telah ditetapkan.
Dampak terhadap Perekonomian
Kenaikan suku bunga acuan ini diharapkan dapat menarik aliran modal asing ke Indonesia, memperkuat cadangan devisa, dan menstabilkan nilai tukar rupiah. Namun, langkah ini juga berpotensi meningkatkan biaya pinjaman, yang dapat mempengaruhi konsumsi dan investasi domestik. Oleh karena itu, BI akan terus memantau perkembangan ekonomi domestik dan global untuk menyesuaikan kebijakan moneter sesuai kebutuhan. depositobpr.id