1. Latar Belakang & Komitmen Nasional
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target Net Zero Emission pada tahun 2060 (atau lebih cepat)—sejalan dengan komitmen dalam Paris Agreement. Salah satu fokus transisi energi adalah pengembangan hidrogen bersih sebagai solusi energi rendah karbon yang potensial diterapkan pada sektor industri, transportasi, dan kelistrikan psg.geologi.esdm.go.id+10ESDM+10Berkas DPR+10.
2. Landasan Hukum dan Strategi Nasional
Hidrogen diakui sebagai sumber energi baru dalam UU No. 30/2007 tentang Energi (termasuk UU Energi dan PP 79/2014) SIP Law Firm. Seiring itu, Pemerintah merilis Strategi Hidrogen Nasional (SHN) sejak 2023 dan meluncurkan Peta Jalan Nasional Hidrogen dan Amonia (Roadmap) untuk periode 2025–2060 pada GHES 2025 .
3. Rangkaian Kebijakan dan Infrastruktur
Indonesia menetapkan tiga pilar utama kebijakan hidrogen:
-
Mendukung pengembangan energi terbarukan,
-
Membangun pasar domestik hidrogen,
-
Membuka peluang ekspor produk hidrogen dan amonia .
Target produksi pada tahun 2025: sekitar 198.408 ton per tahun, dan konsumsi mulai digunakan di sektor industri, transportasi, pembangkit, dan jaringan gas nasional (125.594–245.462 ton/tahun) IESR+11Hydrogen Industry Leaders+11resourcehub.bakermckenzie.com+11.
4. Dukungan Investor dan Kerjasama Internasional
Selama kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan kunjungan pihak asing, Indonesia menandatangani kesepakatan dengan HDF Energy (Prancis) untuk mengembangkan 23 proyek pembangkit tenaga hidrogen hijau sebesar €2,3 miliar bekerjasama dengan PLN dan PT SMI, termasuk pengembangan di NTT plnnusantarapower.co.id+4energynews.pro+4pv magazine International+4.
5. Dukungan Regulasi & Struktur Proyek
Laporan oleh HSF Kramer dan pihak hukum merekomendasikan sistem lisensi terintegrasi, mekanisme sertifikasi hidrogen hijau, formula harga fleksibel (hybrid pricing), serta offtake agreements yang bankable demi menarik investasi dan mendukung pasokan berkelanjutan Herbert Smith Freehills.
6. Inovasi Korporasi Lokal dan Demonstrasi Teknologi
Dalam Global Hydrogen Ecosystem Summit 2025, PLN Nusantara Power memamerkan teknologi seperti generator HFCG 100 kVA berbahan bakar hidrogen hijau, mobil H‑E Nusantara (hidrogen‑listrik), serta Green Hydrogen Plant di Muara Karang dengan kapasitas 95 ton/tahun psg.geologi.esdm.go.id+2plnnusantarapower.co.id+2Berkas DPR+2.
7. Tantangan & Fase Pengembangan
Beberapa tantangan utama di lapangan termasuk:
-
Biaya produksi awal hidrogen hijau masih tinggi,
-
Infrastruktur distribusi dan penyimpanan masih terbatas,
-
Efisiensi konversi energi perlu ditingkatkan,
-
Aspek keamanan transportasi dan penggunaan juga menjadi perhatian .
Roadmap hidrogen Nasional menetapkan fase-fase pengembangan:
-
Fase Awal (2025–2030): menyusun regulasi, standar, sertifikasi, dan memulai pilot project
-
Fase Integrasi (2035–2044): skala komersial, blending hidrogen ke jaringan gas nasional (~20 %), serta ekspansi ke industri baja, pupuk, dan transportasi umum FCEV
-
Fase Akselerasi (2045–2060): blending hidrogen 100% jaringan gas, sel bahan bakar di transportasi besar, dan ekspor massal amonia & hidrogen .
8. Peluang Ekonomi & Proyeksi
Menurut IESR, pengembangan ekosistem hidrogen nasional bisa memicu penciptaan sekitar 300 ribu lapangan kerja dan potensi pendapatan pemerintah hingga USD 70 miliar bila dikelola dengan tepat .
📌 Kesimpulan
Indonesia telah menyiapkan fondasi kebijakan dan strategi panjang untuk menjadikan hidrogen hijau sebagai salah satu pilar utama transisi energi. Dengan landasan hukum, roadmap strategis, investasi internasional, serta inovasi teknologi lokal, negara ini bergerak menuju terpenuhinya target emisi nol bersih di tahun 2060. Tantangan finansial dan teknis tetap ada, namun peluang ekonomi, lingkungan, dan posisi geopolitik sebagai hub regional membuat energi hidrogen menjadi skema strategis masa depan.