AHY Minta Transportasi Laut dan Kereta Api Segera Nyambung - Ntvnews.id

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau menempatkan transportasi laut sebagai tulang punggung konektivitas nasional. Pada 2025, program Transportasi Laut—termasuk Tol Laut dan jaringan kapal perintis—dijalankan dengan target meningkatkan frekuensi pelayaran serta memperluas jangkauan trayek demi efisiensi logistik dan pemerataan pembangunan.


1. Penguatan Program Tol Laut

Program Tol Laut yang dikelola oleh PT PELNI (Persero) pada 2025 mempertahankan delapan trayek utama dengan target 118 pelayaran sepanjang tahun, serta menambahkan tiga pelabuhan baru untuk memperluas jangkauan distribusi barang ke daerah terluar dan tertinggal pelni.co.idpelni.co.id. Upaya ini bertujuan menurunkan disparitas harga barang dan memastikan ketersediaan kebutuhan pokok di seluruh nusantara.


2. Standarisasi dan Transparansi Biaya Logistik

Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan strategi peningkatan pemanfaatan Tol Laut melalui standarisasi dan transparansi biaya logistik. Dengan menetapkan tarif seragam antar-pelabuhan dan mengoptimalkan muatan balik, pemerintah menargetkan penurunan biaya pengangkutan sebesar 10–15% pada akhir 2025, sekaligus mendorong lebih banyak pelaku usaha lokal memanfaatkan armada laut hubla.dephub.go.id.


3. Pengembangan Infrastruktur Pelabuhan dan Kapal Perintis

Selain Tol Laut, skema kapal perintis terus diperluas untuk melayani pelabuhan kecil yang belum terjangkau rute komersial. Pemerintah mendukung pembangunan dermaga layang—floating dock—dan fasilitas bongkar muat modern di minimal 20 pelabuhan perintis sepanjang 2025, guna mendorong efisiensi operasional dan waktu sandar kapal.


4. Inovasi Rute: Usulan Terusan Sulawesi

Sebagai langkah jangka panjang, wacana pembangunan Terusan Sulawesi kembali mengemuka, yang akan menghubungkan Laut Sulawesi dengan Laut Maluku. Proyek ini diharapkan mengurangi jarak pelayaran hingga 30% bagi rute timur barat dan membuka akses langsung ke jalur South China Sea, meski memerlukan studi kelayakan geologi yang ketat terkait Palu Koro Fault Wikipedia.


5. Digitalisasi dan Smart Shipping

Transformasi digital pelayaran termasuk penerapan e-logistics platform dan sistem tracking barang real-time. Pada kuartal I–2025, Kemenhub meluncurkan pilot project “Port Community System” di Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Belawan, yang memungkinkan sinkronisasi data kepelayaran, dokumen muatan, dan jadwal sandar dalam satu portal terpadu.


6. Tantangan dan Rekomendasi

  • Kapasitas Armada: Kebutuhan kapal kargo dan kapal khusus masih tinggi; sinergi dengan industri galangan lokal perlu ditingkatkan.

  • Regulasi dan Kolaborasi: Perlu harmonisasi regulasi antardaerah dan pelibatan swasta melalui skema Public–Private Partnership (PPP).

  • Pengembangan SDM: Pelatihan pilot kapal, operator bongkar muat, dan staf pelabuhan harus diperkuat agar mampu mengoperasikan teknologi baru.


Kesimpulan

Pembangunan sistem transportasi laut yang terintegrasi di 2025 mengandalkan penguatan Tol Laut, standarisasi biaya logistik, perluasan kapal perintis, serta inovasi rute strategis seperti Terusan Sulawesi. Ditunjang digitalisasi dan kolaborasi multisektor, langkah-langkah ini akan mempercepat konektivitas antar-pulau, menurunkan biaya logistik, dan mendorong pemerataan ekonomi nasional.