
13 Juli 2025
Penulis: Redaksi Nusantara Terkini
Toraja Utara, Sulawesi Selatan — Sebuah kecelakaan tragis kembali mengguncang masyarakat Toraja Utara. Sebuah truk pengangkut penumpang terguling di tikungan curam Desa Sereale, Kecamatan Tikala, Sabtu sore (12/7/2025), menewaskan enam orang dan melukai belasan lainnya. Jumlah korban tewas yang awalnya dilaporkan empat orang kini bertambah menjadi enam, menyusul dua korban luka berat yang meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Kronologi Kecelakaan: Truk Jatuh ke Jurang Saat Melewati Tikungan
Menurut laporan kepolisian dan saksi mata, kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.30 WITA. Truk tersebut mengangkut sekitar 20 orang warga yang hendak menghadiri acara keluarga di daerah tetangga. Saat melewati jalan menurun yang menikung tajam, sopir diduga kehilangan kendali karena rem blong. Akibatnya, kendaraan keluar jalur dan terguling ke jurang sedalam kurang lebih enam meter.
“Begitu sampai di tikungan, truk melaju terlalu cepat, tidak bisa dikendalikan. Beberapa penumpang berteriak, dan tiba-tiba saja truk sudah terguling ke bawah,” ujar Anton, seorang warga yang berada di lokasi kejadian beberapa saat setelah insiden terjadi.
Enam Nyawa Melayang, Belasan Terluka
Data resmi dari RS Elim Rantepao dan pihak kepolisian menyebutkan:
-
6 orang tewas, termasuk seorang anak-anak dan dua perempuan lanjut usia.
-
14 orang luka-luka, dengan rincian:
-
5 luka berat (termasuk sopir dan kernet),
-
9 luka ringan.
-
Sebagian besar korban luka masih menjalani perawatan di rumah sakit, sementara beberapa lainnya telah diizinkan pulang setelah mendapat pertolongan pertama.
Pihak keluarga korban yang meninggal telah mulai mempersiapkan pemakaman. Duka mendalam menyelimuti Desa Sereale, tempat sebagian besar korban berasal.
Faktor Penyebab: Jalan Ekstrem dan Kondisi Truk
Hasil investigasi awal menunjukkan bahwa kondisi jalan yang curam dan licin, serta kendaraan yang diduga tidak layak jalan, menjadi faktor utama penyebab kecelakaan. Truk tersebut diketahui tidak memiliki izin resmi untuk mengangkut penumpang dan diduga telah dimodifikasi secara tidak standar untuk memuat orang.
Kapolres Toraja Utara, AKBP Yudi Kurniawan, dalam konferensi pers menyatakan, “Kami telah menahan sopir truk untuk penyelidikan lebih lanjut. Kami juga sedang memeriksa kelayakan kendaraan serta legalitas pengangkutan penumpang yang dilakukan secara massal dalam satu truk terbuka.”
Tanggapan Pemerintah Daerah dan Seruan Evaluasi Transportasi
Bupati Toraja Utara, Yosia Rinto Kadang, mengungkapkan belasungkawa mendalam dan menyatakan akan segera mengevaluasi jalur-jalur rawan kecelakaan di wilayahnya. Pemerintah kabupaten juga menjanjikan bantuan biaya pemakaman dan perawatan korban luka.
“Insiden ini menjadi tamparan keras bagi kita semua. Jalur Tikala dan sekitarnya memang ekstrem dan butuh perhatian khusus. Kami akan segera mempercepat perbaikan jalan serta pengawasan kendaraan angkut warga,” tegas Yosia.
Pakar transportasi dari Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Muhammad Saleh, menilai kejadian ini mencerminkan lemahnya sistem regulasi kendaraan umum nonformal di daerah. Ia mendorong perlunya pendekatan komprehensif dalam pengawasan kendaraan serta edukasi kepada warga terkait risiko menggunakan transportasi tidak layak.
Penutup: Tragedi yang Harus Jadi Pelajaran
Kecelakaan maut ini menambah deret panjang kasus transportasi darurat yang menelan korban jiwa di Indonesia, khususnya di daerah dengan medan berat seperti Toraja. Selain menjadi momentum evaluasi infrastruktur, tragedi ini juga harus menjadi titik balik bagi semua pihak untuk memperketat pengawasan, meningkatkan kesadaran keselamatan, dan menegakkan aturan lalu lintas di semua level.
Duka Toraja Utara hari ini adalah duka kita bersama. Enam nyawa yang melayang harus menjadi peringatan serius bahwa keselamatan transportasi tak bisa ditawar-tawar lagi.